cover
Contact Name
Nia Kurniasih
Contact Email
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sosioteknologi.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Gedung Sosioteknologi, Labtek VII, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Sosioteknologi
ISSN : 18583474     EISSN : 2443258X     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Sosioteknologi is a journal that focuses on articles that discuss results of an intersection of research fields of science, technology, arts, and humanities as well as the implications of science, technology, and arts on society. It is published three times a year in April, August, and December. Jurnal Sosioteknologi is a collection of articles that discuss research results, conceptual ideas, studies, application of theories, and book reviews. Jurnal Sosioteknologi has been indexed by Google Scholar and Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474 Jurnal Sosioteknologi adalah jurnal yang memfokuskan pada tulisan berupa penelitian interseksi bidang ilmu sains, teknologi, seni, dan ilmu kemanusiaan serta implikasi sains teknologi dan seni terhadap kehidupan masyarakat. Terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Jurnal Sosioteknologi berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian, dan aplikasi teori, serta ulasan buku. Jurnal Sosioteknologi telah terindeks oleh Google Scholar, Citerseerx, dan Indonesian Publication Index (IPI). ISSN: 1858-3474
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 3 (2018)" : 13 Documents clear
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KELENTUKAN STATIS BERBASIS TEKNOLOGI SENSOR Anton Komaini; Januar Sahri; Didin Tohidin
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.1

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kelentukan dengan teknologi digital sulit untuk didapatkan dan harga 1 unit alat tersebut tergolong mahal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah instrumen tes kelentukan berbasis teknologi sensor dengan biaya efesien. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Sampel uji coba skala kecil berjumlah 15 orang, sedangkan uji coba skala besar berjumlah 67 orang. Sampel penelitian ini merupakan atlet di Universitas Negeri Padang yang berusia antara 19-21 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dari validasi ahli didapat persentase penilaian sebesar 97,5%. Hal ini dapat diartikan alat ukur kelentukan berbasis sensor memiliki kategori baik/layak. Hasil penghitungan reliabilitas dengan teknik test and retest didapat nilai r sebesar 0.894 untuk uji coba skala kecil dan 0,882 untuk uji coba skala besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan instrumen tes kelentukan berbasis sensor baik digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kelentukan. This research was conducted due to the difficulty to find an affordable digital-based flexibility test instrument. The purpose of the study was to design a flexibility test instrument using sensory-based technology within efficient budget. The type of research is experimental research. The small scale group test involved 15 samples while the large group test involved 67 samples. The sample was taken from Universitas Negeri Padang's athleteswhose ages range from 19 to 21 years. The percentage of validity result was 97.5% which means that the instrument is considered feasible to be used as flexibility test instrument. The reliability result tested through test and retest technique showed that the r value of small scale group and large scale group were 0.894 and 0.882. Thus, it can be concluded that this instrument is considered good to be used as flexibility test instrument.
STUDI TIPOLOGI DAN ORIENTASI RUMAH PADA KAWASAN PERMUKIMAN PADAT DI ASTANA ANYAR, TEGALLEGA, KOTA BANDUNG Kukuh Rizki Satriaji
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.3

Abstract

Fasade atau tampak muka bangunan adalah bagian dari bangunan yang menunjukkan orientasi ke arah jalan. Fasade bangunan dapat menyampaikan latar belakang, kondisi, dan situasi budaya yang terjadi pada saat bangunan tersebut dibangun, juga dapat menceritakan karakteristik individu penghuni di dalamnya, maupun identitas kolektif suatu komunitas, dan representasi karakteristik penghuni pada publik. Komposisi fasade, dengan mempertimbangkan semua persyaratan fungsional (jendela, bukaan pintu, bidang atap, teritisan), pada dasarnya berkaitan dengan penciptaan kesatuan harmonis antara proporsi elemen vertikal dan horizontal, bahan/material, warna, dan elemen dekoratif. Fasade bangunan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lainnya, lebar jalan, batas-batas sekitar bangunan menjadi faktor-faktor penting yang akan menentukan bentuk dan orientasi bangunan. Berbeda dengan kawasan perumahan terpadu yang telah diatur dengan baik, bentuk dan orientasi bangunannya, kawasan padat penduduk akan memiliki keragaman bentuk dan orientasi, bergantung pada lokasi tempat rumah itu berada. Kawasan Astana Anyar, Tegallega Bandung adalah salah satu kawasan padat penduduk yang menarik untuk dikaji tipe dan orientasi fasade bangunannya, karena terdiri atas kombinasi antara area terbuka (node) dan sirkulasi (path). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe dan orientasi fasade bangunan pada kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis tipologi melalui observasi elemen fasade dan bentuk bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area terbuka (node) sangat memengaruhi tipologi dan orientasi bangunan.   The facade or the face of the building is part of the building that usually faces the street. The facade of the building can describe the background, condition and cultural situation that occurred at the time the building was built. A facade can also tell the characteristics of the individual inhabitants within it, as well as the collective identity of a community that makes it a representation of its inhabitants to the public. The composition of a façade, despite all its functional requirements (windows, door openings, roof planes, eaves) is essentially related to the creation of a harmonious unity between good proportions of vertical and horizontal elements, materials, colors and decorative elements. The facade of the building is also influenced by environmental conditions. The distance between one house to another, the width of the road, the boundaries around the building becomes one of the important factors that will determine the shape and orientation of the building. In contrast to the integrated residential areas that have been well-regulated form and orientation of buildings, densely populated areas will have a diversity of shapes and orientations depending on the location where the house is located. The area of Astana Anyar, Tegallega becomes one of the most interesting densely populated areas to study because it consists of a combination of open area (node) and circulation (path). This research method was conducted using a typology approach and refers to the façade elements. The purpose of this study is to find out the type and orientation of building facades in the area. The results of the study indicate that the open area (node) greatly influences the typology and orientation of the building. 
THE AESTHETICS OF MISERY: AN INTERPRETATION AND COMPARATION IN CONTEMPORARY INTERIOR DESIGN Jamaludin Jamaludin; Anwar Subkiman
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.10

Abstract

This paper discusses symbolic interior design and contemporary which are relevant to the experimental work called Aesthetics of Misery presented at the Milan Furniture Fair in April 2015. The exhibition presented sixteen works by students of the Interior Design Postgraduate Program at Politechnico di Milano Italia. This new approach to design was launched by Andrea Branzi and Michele de Lucchi, the two main designers at Milan. Viewed from aesthetics, the works on display have symbolic aesthetic elements. The works display a "social environment" based on the concept of suffering. Descriptive analysis method is used to explain the background and aesthetic goals of suffering. Observation in contemporary interior design is used as an interpretation of this concept as well as a comparative study. The aim is to find an implementation that what Andre Branzi and Michele de Lucchi call an aesthetic of suffering in various approaches and design styles, already in contemporary interior design work. The results showed that in an indirect form, the concept of misery in various approaches and design styles is existed or represented in industrial-style interior design work which in addition to using old factory-nuanced materials, symbolically showed the element of suffering. Keywords:  ABSTRAK Paper ini membahas karya eksperimental yang disebut Aesthetics of Misery (Estetika Penderitaan) yang dipresentasikan di Milan Furniture Fair pada bulan April 2015. Pameran ini menampilkan enam belas karya mahasiswa Program Pascasarjana Desain Interior Politechnico di Milano Italia yang digagas oleh Andrea Branzi dan Michele de Lucchi, dua desainer utama di Milan. Selain membahas konsep dan interpretasi Aestethics of Misery, dalam paper ini juga dilakukan studi banding dengan fenomena dalam desain interior kontemporer. Metode analisis deskriptif dipakai untuk menjelaskan latar belakang dan tujuan. Observasi dalam desain interior dipakai sebagai interpretasi konsep ini sekaligus sebagai studi banding dengan konsep the Aesthetic of Misery. Tujuannya untuk menemukan implementasi bahwa sesuatu yang Andre Branzi dan Michele de Lucchi sebut sebagai Estetika Penderitaan dalam berbagai pendekatan dan gaya desain, telah ada dalam karya desain interior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bentuk tidak langsung, konsep penderitaan dalam berbagai pendekatan dan gaya desain ada atau direpresentasikan dalam karya desain interior gaya industrial yang selain menggunakan material bernuansa pabrik tua, secara simbolik menunjukkan unsur penderitaan. Kata Kunci: estetika, estetika penderitaan, lingkungan sosial, desain interior
SHARED SPACE AND CULTURE OF TOLERANCE IN KAMPUNG SETTLEMENTS IN JAKARTA Freta Oktarina
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.9

Abstract

Togetherness and tolerance are among Indonesian traditional cultures which are rarely found in urban society today. The research conducted tried to explore the life of kampung settlements in the center of Jakarta in the era of the 1960s - 1990s, and how the population with a rural background built value of togetherness in the middle of a fast growing city which constantly changes. The study is a historical search to observe the metamorphosis of space and the impact on the pattern of society. The research methodology is carried out through archival and literature studies, followed by field observations and interviews with related actors. The study revealed that in the midst of limited space, the alley as a public space in the kampung, no longer acts just as roads and boundaries between houses, but has shifted into the extention of the house and a shared space for people. The boundaries of private and public areas are blurred in the alley and residents apply the rules of tolerance in using space. After all the alley becomes a binding space between residents Kebersamaan dan toleransi adalah budaya tradisional Indonesia yang sudah jarang ditemukan pada masyarakat perkotaan saat ini. Penelitian ini mencoba melacak kehidupan permukiman kampung di pusat Jakarta pada era 1960- 1990-an dan menelusuri bagaimana penduduk dengan latar belakang pedesaan membangun nilai kebersamaan di tengah kota yang tumbuh dengan cepat dan terus berubah. Penelitian ini merupakan telaah sejarah untuk mengamati metamorfosa ruang dan dampaknya pada pola kehidupan sosial masyarakat. Metodologi penelitian dilakukan melalui studi arsip dan literatur yang dilengkapi dengan observasi lapangan serta wawancara dengan para aktor terkait. Penelitian mengungkapkan bahwa di tengah ruang yang terbatas, ruas gang sebagai area publik di permukiman tidak hanya berfungsi sebagai ruas jalan maupun pembatas antarrumah, melainkan telah menjadi area perluasan rumahrumah penduduk dan ruang berbagi antarwarga. Batas-batas antara area privat dan publik telah menjadi kabur, aturan penggunaan gang ditetapkan berdasarkan azas toleransi. Pada akhirnya gang menciptakan ikatan-ikatan antarwarga dan membangun kebersamaan penduduk.
PENGEMBANGAN DESAIN BATIK KONTEMPORER BERBASIS POTENSI DAERAH DAN KEARIFAN LOKAL Desy Nurcahyanti; Tiwi Bina Affanti
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.7

Abstract

Pasar nasional, regional, dan internasional menampilkan batik sebagai subjek representasi Indonesia dengan nilai-nilai dan makna luhur. Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang tanpabatas untuk pengembangan batik. Permasalahan muncul ketika praktisi, pemerintah, pemegang modal,dan akademisi mendapat tantangan dari pasar untuk menampilkan kebaruan. Tantangan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas batik di era industri kreatif. Pengusaha dan perajin batik berperan menjawab tantangan dengan inovasi pengembangan produk.Kebaruan konsep pengembangan desain batik kontemporer Indonesia secara garis besar terletak pada potensi unggulan daerah dan kearifan lokal masyarakat. Konsep pengembangan berbasis kearifan lokal bersifat strategis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan pendekatan budaya visual, dari aspek fenomena sosial dan pasar. Penerapan konsep pada sentra usaha dan batik di seluruh Indonesia efektif menjaga keberlangsungan usaha batik. Ciri khas disesuaikan dengan potensi unggulan dan budaya tradisi serta menambahkan unsur tren di masyarakat.  National, regional and international markets represented batik as Indonesian heritage with supreme values and meanings. Information technology progress provides unlimited opportunities for batik development. Problems arise when practitioners, government, capital holders and academics was challenged by the market to display novelty and sanity. The purpose of this challenge is to improve batik's quality and quantity in the creative industries era. Entrepreneurs and batik artisans respond to this challenge with product innovations. The novelty of developing Indonesian contemporary batik design concept was broadly shown in the superior potential aspect of region and communities local wisdom. The concepts of local wisdom-based development are strategic. This research used qualitative method, visual culture approach from social phenomena and market aspect. That application works out into business centers and batik clusters. It is effective to maintain the sustainability of batik business in Indonesia. Finally, batik's characters are adapted to superior potential, traditional culture, and added elements of trends in society.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP TANGGUNGJAWAB DAN PERILAKU SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Tite Juliantine; Urai Ramadhani
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.2

Abstract

Hasil studi lapangan pada salah satu sekolah di Kota Bandung masih ditemukan kasus-kasus pelanggaran tata tertib, seperti masih ada siswa yang sekadar mengikuti pembelajaran, tidak mengerjakan tugas, meninggalkan kelas tanpa izin, coret-mencoret dinding, berkelahi dengan teman, dan pemerasan kepada teman atau adik kelas. Hal ini menunjukkan minimnya tanggung jawab dan perilaku sosial siswa sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut di antaranya dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan model TPSR terhadap tanggung jawab dan perilaku sosial siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Al Inayah Kota Bandung dengan sampel yang diteliti sebanyak 30 siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran TPSR terhadap tanggung jawab dan perilaku sosial siswa. Terdapat peningkatan nilai rata-rata pretest dan posttest pada model TPSR baik terhadap tanggung jawab (p-value = 0,00) maupun perilaku sosial (p_value = 0,00). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TPSR sangat penting dalam meningkatkan sikap tanggung jawab dan perilaku sosial siswa.  The results of a field study in one school in Bandung still find cases of violation of the discipline, such as there are still students who merely join the lesson, do not do the task, leave the class without permission, scrawl, fight with friends and confront their friends or juniors. This shows the lack of responsibility and social behavior of students. Thus, it is necessary to attempt to overcome these problems such as using the learning model of Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR). This study aims to examine the effect of TPSR model implementation on the responsibility and social behavior of students in physical education learning. Population in this research is students of class X MA Al Inayah, Bandung with sample studied 30 students. The research used experimental method with one group pretest-posttest design design, all data obtained were analyzed using paired sample t-test technique. The result of the research shows that there is significant influence of the application of TPSR learning model to the responsibility and social behavior of the students. There is an increase in the average pretest and posttest values on the TPSR model both on responsibility (p-value = 0.00) and social behavior (p_value = 0.00). Therefore, it can be concluded that the application of TPSR learning model is very important in improving the attitude of responsibility and social behavior of students.
KARAKTERISTIK FISIOLOGI ATLET BULUTANGKIS GANDA CAMPURAN (PHYSICAL TEST) Tommy Apriantono; iwa ikhwan hidayat; Rini Syafriani
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.6

Abstract

Data karakteristik fisiologis atlet sangat diperlukan untuk merancang program latihan agar atlet mendapatkan porsi latihan yang sesuai dengan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik fisiologis atlet profesional ganda campuran yang jarang dijadikan parameter untuk membuat program latihan sehingga hasil penelitian ini mampu menjadi data awal untuk membuat program latihan yang tepat dan efektif. Penelitian dilaksanakan di laboratorium FPOK UPI. Sampel penelitian berasal dari klub unggulan nasional Jawa Barat dengan rentang usia 16-17 tahun. Pengambilan data dalam penelitian ini meliputi kadar VO2max yang diukur menggunakan COSMED CPET treadmill, kadar asam laktat diukur menggunakan Acutrend, dan denyut jantung yang diukur menggunakan Polar RC3. Hasil pengukuran yang telah dilakukan menunjukkan nilai rata-rata kadar asam laktat 13.4±3.2 mmol.L putri dan 12.3±3.3 mmol.L putra. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya dengan p-value >0.05. Pada data denyut jantung maksimal (193±7.6 bpm putri dan 192±4.3 bpm putra), tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya dengan p-value >0.05, sedangkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada nilai rata-rata VO2max atlet putra dan putri yaitu 45.2±3.6 mL/(kg.min) putri dan 56.4±5.7 mL/(kg.min) putra, dengan p-value <0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kadar VO2max antara atlet putra dan putri, namun tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar asam laktat dan denyut jantung. Tentunya perbedaan kadar VO2max yang cukup besar antara putra dan putri akan sangat berpengaruh terhadap performa di lapangan. Dengan hasil ini diharapkan para pelatih mampu merancang program latihan yang tepat untuk atlet agar mampu meminimalkan jarak perbedaan kadar VO2max antara putra dan putri sehingga performa altet putri mampu menunjang dan mengimbangi performa atlet putra.  The data pm physiological characteristics of athletes are of important to plan an appropriate training program which can offer the athletes appropriate amount of trainings that are suitable with their abilities. This study aims to discover and to analyze the physiological characteristics of professional mixed-double-athletes which are rarely used as a parameter to plan a training program. Therefore, the results of this study can become preliminary data for trainers to create a proper and effective training program. The research was conducted at FPOK UPI laboratory. The samples used in this study are mixed double players from a top national level badminton club, aged 16-17 years old. Data measured in this research are: VO2max Level tested with COSMED CPET treadmill, Lactate Acid Level measured using Acutrend and Heart Rate monitored with Polar RC3. The results show the average value of lactic acid level (13.4 ± 3.2 mmol.L for females and 12.3 ± 3.3 mmol.L for males) and there is no significant difference between the two with p- value> 0.05. In the maximum heart rate data (193 ± 7.6 bpm for females and 192 ± 4.3 bpm for males), there is no significant difference between the two with p-value> 0.05. There is a very significant difference in the mean value of male and female athletes VO2max (45.2 ± 3.6 mL / (kg.min) for females and 56.4 ± 5.7 mL / (kg.min) for males), with p-value <0.05. The results show that there is a significant difference in VO2max levels between the male and female athletes, but there is no significant difference in lactic acid and heart rates. Surely a significant difference in VO2max levels between the male and female will give bad effects to their performance. Based on the results of this study, it is expected that coaches are able to design the right training program for their athletes, so that this can minimize the physical ability gaps between male and female athletes. This will further improve the performance of female athletes and the female athletes will be able to achieve the same performance of their male counterparts. Keywords: badminton, double mixed, vo2max, lactic acid, heart rate
ANALISIS PASCAHUNI PADA RUSUNAWA PEKERJA INDUSTRI DI KAWASAN PERI-URBAN BANDUNG RAYA (STUDI KASUS: APARTEMEN TRANSIT RANCAEKEK PROVINSI JAWA BARAT) Anita Vitriana
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.8

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian evaluasi pascahuni (EPH) pada Apartemen Transit Rancaekek (ATR) sebagai rusunawa pionir dan terluas yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh masukan dan penyusunan strategi untuk penyempurnaan pengoperasian ATR sebagai model alternatif hunian vertikal sederhana sementara bagi para pekerja industri di kawasan pinggiran Kota Bandung. Pendekatan EPH pada ATR menggunakan parameter kepuasan penghuni terhadap aspek fisik dan pengelolaan rusunawa. Pengumpulan data primer menggunakan metode penyebaran kuesioner pada penghuni dan pengumpulan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen ATR. Teknik pengolahan data dan analisis menggunakan pendekatan Important Performance Analysis (IPA). Perbandingan kualitas kinerja atribut fisik dan pengelolaan ATR terhadap kepentingan dan harapan penghuni menunjukkan hasil yang belum memenuhi kepuasan penghuni. Berdasarkan hasil pemetaan IPA, strategi perbaikan rusunawa ke depan dapat difokuskan pada pengingkatan kualitas manajemen pengelola, fasilitasi sarana umum, serta penanganan aspek-aspek eksternalitas negatif rusunawa.  This study is a Post Occupancy Evaluation (POE) study on Rancaekek Transit Apartment (RTA) as the pioneer and the largest basic flats to rent managed by West Java Provincial Government. This research is aimed to provide feedback and strategy for the improvement of RTA operational as an alternative model of temporary modest vertical housing for industrial workers that is located in the peri-urban of Greater Bandung. The POE approach to RTA used the residents' satisfaction parameters of the modest flats' physical and management aspects. Primary data collection was using questionnaires method to the residents of basic flats and collecting secondary data through the RTA documents. Data processing and analysis were using The Important Performance Analysis (IPA) method. The examination of performance quality on physical attributes and management of ATR relatives to the interests and expectations of the residents showed results which have not met residents' satisfaction. Based on IPA mapping, future improvement strategies can be focused on improving the quality of the management, facilitation of public amenities and handling the negative externalities aspects of basic flats. Keywords: post occupancy evaluation, residents' satisfaction, rancaekek transit apartment, important performance analysis
EFEKTIVITAS VIDEO INFORMASI CAGAR ALAM GEOLOGI KARANGSAMBUNG Arief Hartanto; Muhammad Yunus
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.5

Abstract

Pemanfaatan media sebagai sumber informasi yang bertujuan memperkenalkan dan memberikan nilai edukasi terhadap masyarakat sangat diperlukan mengingat kebutuhan informasi yang tinggi dan keterbukaan informasi untuk masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas video informasi yang digunakan sebagai sumber informasi dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang wilayah cagar alam geologi Karangsambung. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Cagar Alam Geologi Karangsambung dengan metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden (N) 76 orang (pria 36,84% dan wanita 63,16%). Hasil analisis penghitungan secara regresi menggunakan software SPSS berupa R2 = 100% , Sig F = 0,00 dengan nilai probabilitas 0,05 dan hasil nilai Y=0,99 atau 99%. Penghitungan hasil menunjukkan adanya nilai efektivitas yang tinggi dan keterlibatan beban kerja ingatan setiap individu responden dalam melakukan pembelajaran dan menerima informasi baru dengan baik.  The utilization of Media as an information resource has aimed to tell and given education value for community needs, considering information necessary are high demand and information disclosure in the society. This research has aimed to determine the level of effectiveness of video information as an information resource in conveying a message to the community about Geology Nature Preserve Karangsambung area. The research method applied was quantitative descriptive approach and research location in Geology Nature Preserve Karangsambung area with 76 respondents (N) consisting of 36,84% man and 63,16%woman. The data was analysed using regression SPSS computation method R2 = 100% with Sig F = 0,00 probability value 0,05 and Y = 0,99 or 99%. The result of calculation indicated high effectiveness value and also showed an involvement of working memory of each individual respondents in learning and receiving new information. Keywords: video information, effectiveness of media, media impact, Karangsambung
TYPOLOGY STUDY OF VERNACULAR COURTYARD-HOUSE IN KERALA, SOUTH INDIA Indah Widiastuti
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.3.4

Abstract

This paper is based on observation about vernacular courtyard-house architecture in Kerala, South India. Traditional architecture in India is generally governed by a knowledge, prescribed in a traditional book. However, from the field observations, we identified many exceptions against the prescribed traditional knowledge. In the case of Kerala, some of the exceptions indicate shared architectural features with indigenous architecture in Indonesian. The analysis uses typology method and unfolds six typologies and three styles of courtyard-houses. They have distinct spatial characters that give importance to women, kitchen, main orientation to water and river, and granary concept.  Makalah ini ditulis berlandaskan hasil observasi lapangan terhadap arsitektur vernakuler rumah courtyard, di Kerala India Selatan. Arsitektur tradisional di India pada umumnya taat pada pengetahuan, yang ditulis dalam sebuah kitab tradisional. Namun, dari pengamatan lapangan, kami mengidentifikasi adanya pengecualian desain dari yang telah diatur dalam buku tradisional tersebut. Dalam kasus arsitektur rumah courtyard Kerala, beberapa pengecualian tersebut justru menunjukkan kesesuaian dengan arsitektur asli di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Tipologi, dan mengungkap enam tipologi serta dua langgam. Pada rumah courtyard Kerala aspek perempuan, dapur, orientasi utama terhadap air dan sungai, serta konsep lumbung mendapat tempat yang penting. 

Page 1 of 2 | Total Record : 13